Senin, 19 Mei 2008

Saya Ingin Jadi Pengusaha

Keinginan yang gak pernah terpikirkan sebelumnya ... maklum saya lahir dari keluarga pegawai negeri. Saya anak ke 7 dari 9 bersaudara. Bapak saya pegawai negeri, 3 kakak kandung dan 4 kakak ipar saya pegawai negeri, 2 adik kandung dan 1 adik ipar saya juga pegawai negeri, bahkan saya sendiri dan suami saya adalah pegawai negeri. Jadi menjadi pengusaha adalah hal yang mustahil dan ajaib di keluarga saya. Sepertinya kami punya semboyan menjadi abdi negara sepanjang hayat.

Mindset ini begitu kuat tertanam di benak saya, sampai saya bertemu dengan senior saya di kantor, uda Neldi, orang awak yang punya usaha garmen blazer dan rumah makan Padang. Beliau gak bosan-bosannya meracuni pikiran saya agar mau berbisnis, walopun sering saya tolak mentah-mentah.

Titik balik itu terjadi pada tahun 2005, saya dan suami mengunjungi Inacraft di JCC, waktu itu sedang tren hiasan kupu-kupu, suami melontarkan ide memborong kupu-kupu untuk dijual lagi di Serang, tanpa pikir panjang lagi saya setujui ide suami, dan besoknya saya sudah menggelar dagangan kupu-kupu di kap mobil di Alun-alun kota Serang. Itu pun sebelumnya didahului oleh keraguan dan tubuh yang bergetar " apa iya saya mo jualan di sini, disebelah tukang bubur ayam ? gimana kalo ketemu temen atau saudara, apa gak malu ?" tapi belum selesai dengan keraguan itu, tiba-tiba saya tersadar saya sudah dikerubuti oleh ibu-ibu, anak-anak, dan remaja-remaja yang sangat antusias membeli kupu-kupu dagangan saya. Hanya dalam tempo 1,5 jam dagangan saya habis terjual !.

Besoknya saya cari uda Neldi, saya nyatakan keinginan saya untuk bekerjasama menjual produk blazernya, walaupun setengah tak percaya uda Neldi menyambut baik perubahan sikap mentalku, dan beliau memberi pesan ampuh yang masih kuat nempel di kepala saya "Lin, orang bisnis itu seperti petani, nanemnya sekarang panennya 6 bulan kemudian, jadi jangan berharap besok langsung sukses ya, semua perlu proses".
Oke, uda ... sejak saat itu pandangan hidup saya berubah hampir 180 derajat.