Kamis, 23 Februari 2012

Berangkat Haji Bermodalkan Niat

Awalnya, tak pernah terpikir untuk menunaikan rukun Islam yang ke-5 diusia muda. Mengingat saya hanya PNS biasa. Tapi tiba-tiba saja, tidak ada angin tidak ada hujan, di tahun 2007 hidayah itu datang dan Alhamdulillah ... saya tak menampiknya dalam artian saya membuka hati dan pikiran saya lebar-lebar bahwa saya ingin melaksanakan kewajiban tersebut. Niat itu saya utarakan langsung pada Allah di setiap doa saya setelah sholat dan di setiap kesempatan.

Kalo saya ingat prosesnya, kadang saya tak percaya ini benar-benar terjadi ... selama ini saya sering membaca atau mendengar cerita tentang kekuasaan Allah, tentang matematika Allah yang tak bisa dinalar dengan logika. Dan itu terjadi pada saya sendiri.

Modal saya cuma niat yang kuat, lalu apa usaha saya ? saya nggak ngapa-ngapain ... beneran lho, saya ngantor aja tiap hari seperti biasa, nggak pake lembur pulang jam 2 pagi. Saya hanya meluruskan niat, bahwa saya bekerja ikhlas Lillahi ta’ala mengharap ridho Allah supaya berkah dan gaji dari pekerjaan dapat untuk membayar ONH. Doa saya pun sederhana, saya memohon agar Allah mengijinkan saya berkunjung ke rumahNya, tapi saking pinginnya, tiap berdoa saya sampe nangis-nangis bombay ... tiap lihat gambar ka’bah saya pasti mewek ...

Desember 2008 saya dapet musibah, harus dirawat di Rumah Sakit karena Demam Berdarah. Disaat saya terbaring lemah, datang menjenguk seorang teman yang bekerja di Bank Muamalat tempat saya menabung, tetapi kedatangannya punya maksud, dia minta tolong agar deposito saya yang jumlahnya tak seberapa itu dicairkan ke tabungan karena dia sebagai staf marketing punya target nominal tabungan yang belum terpenuhi, konsekwensinya gak enak semua di saya karena saya kena penalti dan bagi hasil yang seharusnya diterima jadi berkurang. Kalo ngikutin ego saat itu ... pastinya sebeeel dong, nih orang gak sopan banget siiih, saya lagi sakit di RS bukannya perhatian malah ngerepotin ... normalnya kan gituh ya, tapi waktu itu kok ya ndilalah ... saya gak tega lihat muka melasnya, saya iyain aja permintaannya, dan ikhlaaaaas lho, beneran ... saya pikir gak ada salahnya nolongin orang.

Subhanallah ... Allah memang punya rencana sempurna, bulan Januari 2009 Bank Muamalat mengumumkan pemenang hadiah Umroh, dan saya salah satu diantaranya. Ini mungkin berkat deposito yang saya cairkan karena otomatis menambah saldo tabungan saya sehingga poin saya juga bertambah, ini mungkin karena saya nolongin si mbak karyawati, tapi ini hanya mungkin loh yaaa ... wallahualam, yang pasti mah ini hadiah dari Sang Maha Kuasa, Allah menjawab doa saya, Allah mengundang saya untuk datang ke rumahNya. Hiks hiks Allah baiiiiik banget sama saya ....

April 2009, akhirnya saya bersama suami menginjakkan kaki kami di tanah haram untuk melaksanakan ibadah umroh ... tak henti-hentinya kami bersyukur atas nikmat dan karunia ini, tak pernah kami bayangkan sebelumnya bahwa kami akan secepat ini melihat ka’bah, secepat ini merundukkan kepala kami bersujud di Masjidil Haram, secepat ini kami berziarah ke makam Rasulullah SAW, secepat ini kami diberi kesempatan berdoa di tempat yang mustajab, ini semua semata-mata karena ijin Allah. Mata saya sembab karena selama sepekan disana saya tak henti-hentinya mencucurkan air mata haru. Aaah ... saya makin cinta sama Allah ... dan permintaan saya waktu itu adalah memohon agar Allah mengijinkan saya datang kembali ke tanah suci untuk menunaikan ibadah Haji.


Didepan Mesjid Quba saat umroh bulan April 2009

Sepulang dari umroh, saya dan suami menguatkan niat kami untuk berhaji. Kami langsung mencari informasi tentang haji. Untuk mendaftar dan mendapat nomor porsi waktu itu harus menyetor BPIH sebesar Rp. 20 juta dengan kemungkinan berangkat 3-4 tahun kemudian. Niat yang menggebu membuat kami nggak bisa menunggu lama ... menurut kami 3 tahun itu lama banget, kalo gak ada umur gimana ? lalu kami beralih mencari informasi Haji Plus atau sekarang istilahnya Haji Khusus, hehehe ... kalo dipikir-pikir gaya banget deh, wong duit buat ONH biasa aja belum cukup kok mau berangkat pake Haji Khusus. Tapi kami majuuuu terus, dan hiks ... ternyata ONH Khusus itu lebih dari 2 x lipat ONH Biasa. Kalo ONH biasa sekitar Rp. 35 juta-an maka ONH Khusus Rp. 75 juta-an ! tapi waktu tunggunya hanya setahun. Ya Allah .... kami pingiiiin tapi kok mahal bangeeet ...

Waktu saya bilang mahal, suami menegur, kenapa untuk Allah merasa mahal ? beli rumah rela, beli mobil rela, kenapa untuk Allah gak rela ? Plaaak ! saya merasa ditampar keras ! Iya betuuuuul ... kenapa untuk Allah harus hitung-hitungan ? kalo perlu ntu rumah atau mobil kita jual buat berangkat Haji. Allah sudah kasih nikmat banyak kenapa kita masih mikir untung rugi ? harta gak dibawa mati ...

Bismillah ... akhir bulan Mei 2009 kami mendaftar Haji Khusus, setoran awal BPIH Rp. 30 juta kami gunakan dana tabungan pendidikan anak-anak, bermodalkan kekuatan pikiran positip bahwa kami bisa berangkat tahun depan dan bisa melunasi sisa ONH. Niat ini kami barengi dengan berusaha bekerja sebaik-baiknya sesuai tuntunan Allah, belajar selalu ikhlas, dan selalu memohon pertolongan Allah. Dan miracle happened ... walopun kami gak punya tambahan penghasilan yang lain, saldo tabungan bertambah terus, ada saja rezeki yang mengalir, gaji ke-13, TC ke-13, IPK, uang makan, dan semuanya utuh gak pernah terpakai, kami sekeluarga gak ada yang sakit, anak-anak yang tadinya hobi nge mall tiba-tiba saja sangat kerasan di rumah, tempe dan tahu tiba-tiba saja jadi makanan favorit keluarga. Lagi-lagi tangan Allah bekerja memberi kami kemudahan ... mencukupkan hidup kami dan mencukupkan biaya ONH kami, karena pada saat pelunasan di bulan Agustus 2010 kami dapat memenuhinya.

Alhamdulillahirobbil aalamiin .... bulan Oktober 2010 saya dan suami berangkat menunaikan ibadah Haji. Labbaik Allahumma Labbaik ... Ya Allah ku penuhi panggilanMu ya Allah ... betapa deras kasihMu kepada kami, betapa perkasanya Engkau dan betapa kecil kami di hadapanMu, terimalah taubat kami ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami ya Allah ...

Ziarah ke Jabal Uhud pada saat Haji 1431 Hijriah tahun 2010


Di depan Ka'bah ba'da Dhuha 1431 Hijriah


Speechless ... pulang dari berhaji saya melihat-lihat buku tabungan kami.

Subhanallah ... ternyata saldo tabungan saya setelah pulang berhaji sama dengan saldo tabungan awal bulan Mei 2009 sebelum diambil untuk setoran awal BPIH. Artinya kami berangkat haji menggunakan fasilitas Haji Khusus tanpa harus menguras tabungan kami, dengan kata lain kami diundang gratis oleh Allah ... lagi -lagi ini adalah matematika Allah ... Wallahualam bissawab .... Allahu Akbar !*meweeek ... nangiiiis ....*

Tidak ada komentar: